A. Profil Perusahaan
Outlet kuliner Ayam
Bakar Wong Solo, kini hadir di kota Bandung. Badan usaha di bawah
naungan PT. Sarana Bakar Digdaya ini awal mula didirikan adalah di kota Medan.
Berkat
Ridho Allah SWT, melalui kerja kreatif semua tim, bisnis kuliner yang didirikan
oleh Bapak Puspo Wardoyo asal kota Solo ini berhasil membuka banyak cabang.
Berkembang dari waktu ke waktu, saat ini outlet-outlet cabang kami telah hadir
dan melayani pelanggan hampir di semua kota propinsi di seluruh Indonesia
bahkan sampai di Manca negara (Singapura, Timor Leste dan Malaysia).
Dalam melayani para pelanggan, Dengan mengutamakan prinsip “Halalan Thoyyiban”, kami berusaha mengolah dan menyuguhkan aneka jenis menu dengan menyesuaikan cita rasa dan selera masyarakat atau para pelanggan. Selain menu ayam bakar sebagai sajian menu utama dan menjadi ciri khas di setiap outlet, kami juga menyajikan aneka jenis menu lain yang cukup menggugah selera di setiap waktu.
Silahkan berkunjung ke outlet Ayam Bakar Wong Solo Bandung, dan silahkan memilih sesuai kesukaan anda dari sekian jenis menu yang kami sajikan.
1.
Lokasi
Perusahaan
Bagi
setiap kegiatan usaha terutama usaha rumah makan, pemilihan lokasi
merupakan suatu
masalah yang tidak dapat diabaikan, karena lokasi usaha
merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha.
Rumah
Makan Ayam Bakar Wong Solo di Bandung terletak di jalan RE. Martadinata No. 152
Bandung, lokasi ini sangat strategis karena tidak terlalu jauh dari pusat kota
Bandung dan disekitar Rumah Makan terdapat perkantoran danpemukiman penduduk.
2.
Jam Kerja
Pembagian jam
kerja pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
Cabang Bandung
sebagai berikut :
a.
Shift I : Mulai pukul 07.30 – 15.30 WIB
b.
Shift II : Mulai pukul 12.30 – 20.30 WIB
c.
Shift III : Mulai Pukul 15.30 – 22.30 WIB
B. Dekripsi Bisnis
1.
Sejarah
Berdirinya Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
Rumah
Makan Ayam Bakar Wong Solo merupakan usaha waralaba dalampayung usaha PT.
Sarana Bakar Digdaya yang didirikan oleh Puspo Wardoyoseorang pria kelahiran
Surakarta, 30 November 1957. Pada awalnya PuspoWardoyo memulai usahanya dengan
membuka warung lesehan di kota Solo JawaTengah sekitar tahun 1990 selapas
mengundurkan diri dari pegawai Negeri Sipilsebagai guru sebuah SMA di Muntilan,
Kabupaten Magelang.
Melihat
peluang usaha warung makan di kota medan, Sumatera Utarasangat bagus, maka
warung makan lesehan yang yang termasuk perintis warungmakan di kota Solo pun
dijual. Pada tahun 1991 dengan modal awal Rp.700.00,00 Puspo Wardoyo membuka
warung kaki lima di bilangan polonia medandengan menyewa lahan seluas 4x4 m,
yang menyediakan menu ayam bakar plusnasi. Warung inilah yang kelak akan melahirkan
jaringan Rumah Makan “AyamBakar Wong Solo”.
Pada
awal berdirinya usaha yang dijalankan oleh Bapak Puspo Wardoyomengalami
masa-masa sulit, berjalan lambat dan tidak memberikan keuntungan.Tetapi lambat
laun Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo memulai melejit dansukses karena bisa mengatasi
berbagai rintangan dan hambatan hingga bisa eksis,sukses dan terus berkembang
dengan melebarakan usahanya ke beberapa kota lainmelalui cabang-cabang yang
didirikan dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.
Berbekal
citra atau brand image Rumah Makan Ayam Bakar wong Soloyang sangat bagus dan
kekayaan menu yang disajikan sangat variatif sertamemiliki cita rasa yang khas
dan sangat cocok untuk semua segmen masyarakat,maka pada tahun 1997 Puspo
Wardoyo mengembangkan bisnisnya denganmewaralabakan Rumah Makan Ayam Bakar Wong
Solo. Dan ternyata langkahtersebut mendapat sambutan yang sangat tinggi dari
masyarakat calon investor.Sehingga sampai sekarang Rumah Makan Ayam Bakar Wong
Solo yangberkantor di kota medan, telah memiliki outlet-outlet cabang yaitu 116
tempat,tersebar di kota-kota di Indonesia seperti : Jakarta, Bandung, Padang,
Makasar,Bandar Lampung dan lain-lainya, bahkan telah membuka outlet di luar
negeri yaitu Singapura, Timor Leste dan Malaysia.
Untuk
outlet cabang Kota Bandung , Rumah Makan Ayam Bakar WongSolo berada di jalan RE.
Martadinata No. 152.
Pada
suatu peristiwa dialami oleh keluarga karyawati yang terjerat hutang sebesar Rp
800.000, yang kalau tidak bisa melunasi hari itu, rumahnya akan di sita. Dengan
penuh keihkalasan, Puspo mengambil tabungannya di bank yang waktu itu berjumlah
Rp 1.500.00.Lalu diberikan pada karyawan itu untuk membayar hutang.
Ternyata
karyawan itu punya tetangga wartawan sebuah koran di Medan dan lalu mengajaknya
untuk menemui Pupso Wardoyo. Dari perbincangan dengan wartawan itulah, keesokan
paginya ada ekspose di koran tersebut yang berjudul “Sarjana buka Ayam Bakar
Wong Solo”. Fantastik, jika semula sehari habis lima ekor ayam, sejak itu
setiap hari harus menyiapkan 300 ekor ayam.
Tahun
kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari Namun sekarang, 19 tahun kemudian,
Ayam Bakar Wong solo memiliki lebih dari 116 cabang tersebar di medan, Banda
Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang
hingga Papua. Meskipun masih mengandalkan ayam bakar, namun menunya kini makin
beragam hingga 100 jenis. Meskipun menunya sama, tapi cita rasanya beda. Itulah
ciri khas rumah makan Ayam Bakar Wong Solo.
2. Misi dan Visi
Visi
Rumah Makan Halalan Thayyiban demi upaya
penyelamatan dari siksa Api Neraka dengan (QS.as-Shaff:10-11) sebagai Landasan
Filosofinya.
Misi
1. Menyajikan produk-produk makanan halal untuk
hidup yang lebih berkah dan berkualitas.Menghadirkan Pelayanan dengan Manajemen
Islami yang professional, memuaskan, ramah, santun dengan pelayanan yang total
(total service).
2. Terus mengembangkan usaha ke arah yang lebih
baik lewat inovasi dan teknologi.
3. Meningkatan efektifitas operasional dengan dan
kualitas organisasi dan menejemen yang baik.
C. Penarapan Strategi Pemasaran
Penerapan
strategi pemasaran pada perusahaan memerlukan pengamatan lingkungan terlebih
dahulu untuk mengendentifikasi kesempatan, ancaman, yangmungkin terjadi, dan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.Pengamatan lingkungan adalah pemantauan,
pengevaluasian dan penyebaraninformasi dari lingkungan. Analisis lingkungan
internal dan eksternal akanmembantu perusahaan untuk menerapkan srategi
bersaing pada Rumah MakanAyam Bakar Wong Solo Cabang Bandung dalam menghadapi
ancaman atau
peluang dan
mengendentifikasi kekuatan dan kelemahan dari Rumah MakanAyam Bakar Wong Solo
Cabang Bandung. Strategi yang diterapkan akan tepat danmembantu menciptakan
kondisi-kondisi yang lebih baik bagi Rumah MakanAyam Bakar Wong Solo Cabang
Bandung.
1.
Analisis Internal
1. Kekuatan
(Strengths)
Adapun kekuatan
yang dimiliki Rumah Makan Ayam Bakar WongSolo Cabang Bandung antara lain :
a.
Budaya
Perusahaan yang IslamiWong Solo berusaha menepis anggapan masyarakat kalauRumah
Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandungmengendentifikasi dengan sesuatu yang dianggap
cenderung eksklusif.Seperti rumah makan dengan label nuansa Islam, asumsi
masyarakatdengan menganggap bahwa rumah makan ini hanya untuk orang
Islam.Tetapi Wong Solo mengembangkan cara beragama yang inklusifmember
pelayanan kepada konsumen dari semua segmen masyarakatlintas suku, agama, ras
dan golongan, sehingga dalam kenyataan diberbagai outlet pengunjung yang
terbanyak adalah etnis Tionghoa.Budaya perusahaan yang ditujukan untuk
mendukung kriteriainsan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung
tersebutantara lain :
1.
Semua
karyawati wajib mengenakan jilbab
2.
Kuliahagama tujuh menit (kultum) dilakukan
oleh karyawan dan karyawati sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan
nilai-nilai yangterkandung dalam hadist-hadist pendek.
3.
Dilakukan
pengajiandengan metode diskusi bagi para staf atau pimpinan yang
dilaksanakansecara regular.
4.
Setiap
manajer harus lancer membaca Al quran danmampu menjadi khatib shalat jumat.
5.
Rumah
Makan Ayam BakarWong Solo Cabang Bandung membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan
zakat 10% melalui amil zakat Wong Solo.
6.
Sumber
daya manusia yang mempunyai etos kerja (himmatul ‘amal)yang tinggi, amanah dan
berkepribadian Islam.Etos kerja (himmatul ‘amal) yang tinggi sangat
mendorongpeningkatan kinerja perusahaan.
b.
Pemasaran
yang jujur, jauh dari riswah (menyogok-menyogok) dan dilakukan secara intensif
Rumah Makan Ayam Bakar Wong SoloCabang Bandung melakukan pemasaran dengan
intesif dan tidakmelakukan praktik riswah (sogok-menyogok) sehingga
tetapberlandaskan pemasaran syariah.
c.
Sumberdana
perusahaan. Untuk mewujudkan hal tersebut Rumah MakanAyam Bakar Wong Solo
Cabang Bandung berusaha menghimpun dana darisumberlembaga keuangan syariah.
Pengunaan dananya juga tidak terlepas darialokasi untuk zakat sebesar 10% dari
total pendapatan.
d.
Cita
rasa merupakan salah satu modal utama dalam mengembangkan bisnis rumah makan.
Cita rasa dapat memberikan kesan dan keinginan untuk menikmati masakan iti
kembali. Dalam bisnis rumah makan cita rasadapat juga dikatakan sebagai salah
satu bentuk kualitas, dan kualitasmerupakan salah satu kunci sukses usaha.
Sehingga cita rasa yang khasharus selalu ditonjolkan oleh setiap rumah makan
agar dapat memberikankesan di hati bagi pelanggannya. Rumah Makan Ayam Bakar
Wong SoloCabang Bandung banyak mengembangkan variasi menu masakan Jawa,
Cina,Thailand, Singapura, dll. Tetapi masyarakat menilai perusahaan
identikdengan masakan ayam bakar. Hal ini selain karena faktor ayam
bakarsebagai produk utama, dikarenakan rasa masakan tersebut khas Jawa.
Olehkarena itu perusahaan dapat merebut hati masyarakat dengan cita
rasayangkhas. Cita rasa masakannya yang khas mendukung Rumah MakanAyam Bakar
Wong Solo Cabang Bandung menetapkan harga bersaing danmendapatkan kesetian
pelanggan.
e.
Ketersedian
bahan bakuBahan baku merupakan pokok dalam fungsi produksi perusahaan.Dalam
industri rumah makan ayam, ketersedian bahan baku ayamberkualitas baik memegang
peranan yang vital bagi keberlangsungan dankelancaran operasional perusahaan.
Rumah Makan Ayam Bakar Wong SoloCabang Bandung mempunyai hubungan yang cukup
baik dengan pemasok,sehingga kekurangan ketersedian bahan baku dapat
diantisipasi. RumahMakan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung sudah
mampumengantisipasi berbagai permasalahan pasokan bahan baku.Pemasok atau
supplier dimana masing-masing pemasok akanmenyediakan bahan baku secara
bergiliran atau menggunakan system rolling, yaitu dengan cara menyuplai daging
ayam setiap dua kali dalamseminggu dengan satu kali hari libur. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agardidalam memperoleh pasokan bahan baku tidak terjadi
bentrokan antaramasing-masing pemasok.
2.Kelemahan
(Weakness)
a)
Pelayanan
yang kurang terhadap konsumenDi bidang pelayanan konsumen Rumah Makan Ayam
BakarWong Solo Cabang bandung memiliki beberapa kelemahan antara lainlambatnya
penyajian. Tidak semua karyawan dari Rumah Makan AyamBakar Wong Solo Cabang
Bandung yang mengerti teknik pelayanankonsumen, jadi ada sebagian karyawan
kurang baik dalam melayanikonsumen.
b)
Layout
tempat usaha kurang menarikLayout tempat usaha akan mempengaruhi keefektian
danlelancaran kegiatan operasional perusahaan. Rumah makan yang rapi,bersih,
dan menarik akan memberikan kenyaman bagi pengunjunghingga membuatnya betah dan
ingin kembali ke rumah makan tersebut.Dan hal ini termasuk salah satu bentuk
pelayanan terhadap konsumen,sedangkan pelayanan merupakan salah satu kunci
sukses dalam industry rumah makan.
c)
Tempat
parkir kurang memadai, tempat parkir yang luas akan member kenyaman
pengunjungdalam memarkir kendaraannya. Dan hal itu termasuk salah satu
fasilitasterhadap konsumen. Sehingga hal ini merupakan salah satukelemahan bagi
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo CabangBandung.
d)
Evaluasi
kerja karyawan kurang efektifEvaluasi kerja karyawan yang efektif sangat
diperlukan untukmeningkatkan produktifitas kerja. System evaluasi kerja
karyawanRumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung menggunakansystem
kekeluargaan. Sehingga atasan dalam melakukan evaluasi seringterjangkit
perasaan tidak enak dalam menegur karyawan yangmelakukan kesalahan.
2. Analisis External
1. Peluang
(Oppurtunities)
a)
Meningkatnya
jumlah pendudukMeningkatnya jumlah penduduk yang terus meningkatmempengaruhi
pertumbuhan usaha Rumah Makan terutama RumahMakan Ayam Bakar Wong Solo Cabang
Bandung.
b)
Opini
dan persepsi masyarakat baikPenerimaan masyarakat yang baik terhadap produk
perusahaanakan memberikan dampak yang sangat positif terhadap citra
perusahaandan tingkat kepercayaan masyarakat kepada perusahaan. Dan hal
inidirealisasikan dalam volume penjualan yang meningkat.
c)
Masyarakat
mayoritas muslim. Produk makanan halal sangat di butuhkan bagi pemeluk
agamaIslam. Dengan jaminan kualitas produk yang halal dan dengan nuansaIslam,
maka akan banyak konsumen dari masyarakat muslim untukmenjadikan Rumah Makan Ayam
Bakar Wong Solo Cabang Bandungsebagai pilihan yang tepat bagi mereka.
d)
Kesadaran
masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi produk halaldan toyyibanKebutuhan akan
produk halal dan toyyib semakin meningkatseiring dengan kesadaran masyarakat
dalam berhati-hati mengkonsumsiproduk.
e)
Perkembangan
teknologiPerkembangan teknologi memberikan kontribusi yang besar
bagiperusahaan. Diantaranya adalah penghematan biaya dan mengembangkanproduk.
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandungmemamfaatkan perkembangan
teknologi informasi untuk menghematbiaya komunikasi dengan membuka situs www.wongsolo.com.
2. Ancaman
(threats)
a.
Tingkat
persaingan yang ketatDengan semakin ketatnya persaingan antar rumah makan
satudengan yang lainnya memberikan dampak kepada produk yang ditawarkantiap
perusahaan semakin bervariatif bahkan terdapat kesamaan diantaraproduk-produk
yang ditawarkan.
b.
Adanya
perubahan selera konsumenPerubahan selera masyarakat dalam mengkonsumsi suatu
produkakan menyurutkan minat konsumen terhadap produk yang semuladikonsumsi.
c.
Adanya
kekuatan tawar menawar pembeliPembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga
dengan tawarmenawar harga dimana semua ini dapat menurunkan laba perusahaan.
D. Review Teori
Ø
Teori Prilaku Konsumen
a.
Teori
Prilaku Konsumen merupakan perilaku konsumen yang mencari dan menggunakan
barang untuk memenuhi kebutuhannya.
b.
Para
konsumen yang datang ke Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung tidak melihat
seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membeli makanan dan minuman di Ayam
Bakar Wong Solo Cabang Bandung karena buat konsumen sendiri lebih mengutamakan
kualitas makanan dan minuman daripada harga.
Ø
Teori Lokasi
a.
Teori
Lokasi merupakan ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, serta
hubungannya terhadap keberadaan berbagai macam kegiatan usaha maupun kegiatan
ekonomi yang ada disekitarnya.
Penempatan lokasi
usaha Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung ini sangat strategis karena tokonya
berada di kawasan yang dipenuhi oleh berbagai macam tempat aktivitas ekonomi
seperti banyaknya tempat kuliner, hotel dan berada dipinggir jalan raya.
E. Analisis
SWOT
1. Analisis SAP (Strategic Advantages
Profile)
Profil
Keunggulan Strategi Permasalahan
Perkembangan Bisnis Usaha
AyamBakar Wong Solo
Variabel Kunci
|
Sub Variabel
|
Kekuatan / Kelemahan
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
|
||
Produk
|
30%
|
Cita Rasa
|
30%
|
K
|
0,09
|
1
|
0,09
|
Kualitas
|
30%
|
K
|
0,09
|
1
|
0,09
|
||
Halal
|
40%
|
K
|
0,12
|
1
|
0,12
|
||
TenagaKerja
|
15%
|
Evaluasi
|
50%
|
L
|
0,07
|
-1
|
-0,07
|
Pelayanan
|
50%
|
L
|
0,07
|
-1
|
-0,07
|
||
Sumber Dana
|
30%
|
Zakat
|
40%
|
K
|
0,12
|
1
|
0,12
|
HargaJual
|
20%
|
L
|
0,06
|
-1
|
-0,06
|
||
Pendapatan
|
40%
|
K
|
0,12
|
1
|
0,12
|
||
Lokasi
|
25%
|
TempatParkir
|
40%
|
L
|
0,1
|
-1
|
-0,1
|
Kenyamanan
|
60%
|
L
|
0,15
|
-1
|
-0,15
|
||
Jumlah
|
0,09
|
Dari
analisis SAP diatas menunjukan total dari bobot ranting sebesar 0,09 ,maka perkembangan bisnisusahaAyamBakar Wong Solo jika
dilihat pada kekuatan dan kelemahan menunjukanhalpositif(baik).
2.
Analisis
ETOP (Environmental
Threat and Oppurtunity Profile)
ProfilKeunggulanStrategis
Permasalahan
Perkembangan BisnisAyamBakar Wong Solo
Variabel Kunci
|
Sub Variabel
|
Ancaman / Peluang
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
|
||
pesaing
|
30%
|
KFC
|
60%
|
A
|
0,18
|
-1
|
-0,18
|
Pedagang Kaki Lima
|
40%
|
A
|
0,12
|
-1
|
-0,12
|
||
Selera
|
40%
|
Muslim
|
75%
|
P
|
0,3
|
1
|
0,3
|
Tionghoa
|
25%
|
P
|
0,1
|
1
|
0,1
|
||
PendapatanPengunjung
|
30%
|
Online Delivery
|
35%
|
P
|
0,10
|
1
|
0,10
|
Pengendara Motor
|
20%
|
P
|
0,06
|
1
|
0,06
|
||
Pengendara Mobil
|
45%
|
P
|
0,13
|
1
|
0,13
|
||
Jumlah
|
0,39
|
Dari analisi ETOP diketahui bahwa
total dari bobot rating analisis adalah 0,39 ,yang artinya kondisi
perkembanganbisnis
usahaAyamBakar Wong
Solo, jika dilihat dari ancaman maupun peluang usaha yaitumenunjukanhalpositif (membaik).
3. Berdasarkan Analisis SWOT
Analisis SWOT terbagi menjadi 2 yaitu Analisis SAP (Strategic
Advantages Profile) dan Analisis ETOP (Environmental Threat and
Oppurtunity Profile). SAP mencakup Sternght dan Weakness termasuk kedalam
faktor internal, sedangkan ETOP mencakup Oppurtunity dan Threats. Faktor internal
diantaranya produk, tenagakerja, sumberdana, danlokasi, kemudianyang termasuk kedalam
kekuatan adalah produkdansumberdana
sedangkan yang menjadi kelemahan adalah tenaga kerja danlokasi. Faktor Eksternal
diantaranya pesaing, selera
dan pendapatan pengunjung, kemudianyang
termasuk kedalam peluang adalah selera dan pendapatan pengunjung sedangkan yang
menjadi ancaman adalah pesaing.
Dari analisis SWOT maka
dapat dipetakan sebagai berikut :Gambar Wawancara dengan Bapak Yopi (Manager Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bandung)